KONSULTASI Email ke : kadonyan99@gmail.com
google_ad_client = "pub-6102853269265692"; google_ad_host = "pub-1556223355139109"; /* 300x250, created 3/3/11 */ google_ad_slot = "8655118434"; google_ad_width = 300; google_ad_height = 250; google_language = "en" //-->
KONSULTASI eMAIL KE : kadonyan99@gmail.com

Lokasi Pesugihan ( Part 2 )

Disekitar kita sudah kerap kali berkisah tentang dunia pesugihan. Memang, tak bisa dimungkiri perkara gaib ini sungguh-sungguh ada dalam kenyataan yang sebenarnya....
Di Desa Citarik, Sukabumi, ada sebuah goa kecil yang bernama Goa Gedung Manik. Menurut Pak Ujang, Kuncen goa keramat tersebut, tempat itu sering dikunjungi oleh masyarakat, bahkan pejabat pun sempat pula datang. Tujuan para peziarah itu yang pasti adalah ingin mendapatkan keberkahan hidup, kelancaran rizki serta keselamatan.

Goa kecil yang panjangnnya sekitar 15-20 meter itu konon sejak 200 tahun hingga kini dihuni oleh apa yang disebut sebagai Ibu Ratu Kidul, salah satu keturunan Nyi Roro Kidul, Sang Penguasa Pantai Selatan. Demikian dikatakan Pak Ujang.
Masih menurut Pak Ujang, para peziarah hanya diperbolehkan masuk setelah memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya menyediakan aneka sajen serta laku kusus yang tujuannya tak lain sebagai pelancar hubungan dengan penghuni gaib goa tersebut.
Ketika didatangi Misteri, Pak Ujang selaku juru kunci menjelaskan pula sejarah Goa Gedung Manik yang sangat panjang.
Pak Ujang yang mengaku sebagai generasi juru kunci keempat menolak keras kalau ada sebagian masyarakat yang ingin melakukan pemujaan di goa ini. Dia lebih suka mengistilahkan kunjungan ke goa itu dengan sebutan ziarah. Akan tetapi, sudah lama tersiar kabar bahwa Goa Gedung Manik merupakan tempat "muja" yang ampuh.
"Muja adalah meminta kepada selain Allah, sedangkan ziarah memohon doa melalui para wali suci, imam serta orang-orang yang dekat dengan Allah," tandas Pak Ujang.
Goa Gedung Manik yang sampai sekarang masih banyak dikunjungi orang ternyata tidak membedakan latar belakang keagamaan. Namun Pak Ujang berpesan, bagi yang berama Islam supaya bersuci dulu sebelum memohon hajat di goa ini. Hal ini selain memperlancar hubungan gaib dengan para ruh leluhur, juga mendekarkan diri pada keridhaan Allah. Bagaimana seandainya syarat itu tak dipatuhi?
Pak Ujang berkisah, beberapa orang pernah melanggar, konsekuensinya mereka kerasukan ruh jahat, gila, bahkan sampai mengorbankan nyawa.
Teguran yang paling ringan adalah yang pernah dialami sepasang pemuda yang sedang memadu kasih di dalam goa. Mereka langsung dilempar batu oleh penghuni gaib tempat itu.
Kepada Misteri, Juru Kunci ini juga menerangkan bahwa sebagian pengunjung tempat ini merasa puas setelah berziarah. Terbukti dengan berbagai jasa baik kepada Pak Ujang yang menandakan hajat mereka telah terpenuhi.
Bagaimana dengan cerita pesugihan Goa Gedung Manik? "Itu tidak benar. Terlalu dilebih-lebihkan!" Tandas Pak Ujang.
Yang unik, tak jauh dari Goa Gedung Manik ada sebuah goa lain yang disebut sebagai Goa Lalay (kelelawar). Goa Lalay sebetulnya masih satu badan dengan Goa Gedung Manik. Goa ini kendati tak memiliki legenda pesugihan namun memiliki sisi menarik tersendiri. Setiap sore, kita akan melihat ribuan kelelawar yang berhamburan dari mulut goa dengan disertai suara desingan yang indah. Saking banyaknya, goa yang panjangnya tak kurang dari 10 meter itu sering dikunjungi wisatawan mancanegara, bahkan orang pintar pun terkadang kesana.
Di sebelah kiri Goa Lalay ada sebuah goa kecil yang mirip dengan lubang air. Goa ini diberi nama Goa Landak. Menurut penjaga tempat ini yang enggan disebut identitasnya, goa kecil itu pernah didatangi tamu misterius asal Cirebon.
"Orang pintar dari Cirebon yang mengirimkan tamu itu agar memasuki Goa Landak. Saya menerima tamu misterius itu awal bulan Mei 1999 silam pada malam hari. Kata tamu itu, dirinya akan mencairkan uang kuno milik Bung Karno menjadi uang rupiah masa sekarang. Tentu saja saya tertawa. Mana mungkin pekerjaan itu bisa dilakukan?" Kisah sang juru kunci.
Karena terbalut rasa penasaran, akhirnya dia mengintip prosesi upacara gaib yang dilakukan si tamu asing itu. Benar saja, setelah malam menuju puncaknya, entah bagaimana, tumpukan uang kertas kuno bergambar Bung Karno itu tiba-tiba saja berubah menjadi gepokan uang kertas lima puluh ribuan.
"Menurut tamu itu, uang tersebut memang berasal dari alam gaib, namun bisa dipergunakan manusia, dengan syarat harus mensedakohkan sebagian kepada fakir miskin serta orang-orang kecil lainnya agar menjadi berkah," ungkap sang juru kunci lagi. Dia menegaskan bahwa uang kuno bergambar Bung Karno yang berhasil disulap jadi lembaran lima puluh ribuan rupiah itu jumlahnya amat banyak.
"Saya tidak tahu berapa angka persisnya," tegasnya seraya mengakui bahwa dia sendiri sempat kecipratan uang dari alam gaib tersebut.
Muja atau pesugihan merupakan perjanjian antara manusia dengan bangsa setan. Ritual ini kerap ditebus dengan harta, uang, bahkan tak jarang pula dengan nyawa sendiri. Alangkah mahalnya.
Di Malang, Jawa Tengah, ada tempat pesugihan yang sudah terkenal ke mana-mana, bahkan sampai ke manca negara. Apalagi kalau bukan Gunung Kawi. Tempat keramat ini sejak dulu telah dijadikan ajang pendulangan harta gaib. Umumnya, mereka yang datang kesana meminta kekayaan materi. Tapi tak jarang pula jabatan, kecantikan, bahkan kelanggengan usia. Tentu saja dengan sejumlah syarat kusus yang tak main-main.
Di Sragen, Jawa Tengah, ada pula jalur penambangan uang gaib. Masyarakat disana lebih suka menyebutkan praktek Peminjaman Uang Gaib. Sudah banyak orang yang mencoba dan konon berhasil. Mereka semula tak menyangka pada pekerjaan mustahil itu, namun setelah ada hasilnya mereka jadi ketagihan. Sutoyo misalnya. Karyawan paramedis yang tinggal di Sragen ini mengaku sempat menikmati uang gaib hasil ritual gaibnya dengan mahluk dunia maya. Demikian pula Pak Haris. Kepada Misteri, dia menceritakan pernah tertarik dengan praktek peminjaman uang gaib tersebut.
"Waktu itu tahun 1994. Saya mulai mencoba melakukannya. Oleh kuncen sakti itu, saya disuruh menyediakan uang seratus ribu guna modal awalnya. Benar saja, ketika sudah menunggu 40 hari, karung yang semula kosong kini telah dipenuhi tumpukan penuh uang yang terbungkus rapih. Katanya, uang tersebut hasil jarahan para jin yang telah ditugaskan kuncen untuk memenuhi permohonan sang pemuja," kisah Pak Haris. Namun, dia menolak bercerita berada jumlah, dan dikemanakan uang sebanyak itu.
Lain lagi dengan pengalaman yang dilakoni oleh Sarlito. Dia tidak melalui jalur peminjaman uang gaib ataupun muja ke Gunung Kawi. Hidupnya berubah berkat melakukan ritual yang disebutnya sebagai Pesugihan Bajang Kembar.
Sarlito mengaku, sejak melakukan pesugihan itu, perekonomiannya semakin baik bahkan berlebihan. Tentu saja syaratnya tak mudah. Selain sudah dititisi bakat ilmu sesat tersebut, biasanya sesudah melakukan pemujaan orang itu akan jadi seks maniak.
"Pesugihan Bajang Kembar mengharuskan pelakunya melakukan zinah sebanyak-banyaknya dengan wanita selain istrinya," tegas Sarlito tanpa tedeng aling-aling.
Bajang Kembar itu sendiri sebetulnya adalah dua bocah gaib yang kembar, bisa dipergunakan untuk menumpuk kekayaan secara gaib. Tentu saja permohonan itu baru dikabulkan jika sudah mengadakan perjanjian dengan sang pemilik Bajang Kembar tersebut.
Di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Misteri berhasil mengendus kisah seorang pemilik hotel yang kedapatan praktek muja. Menurut sumber yang wanti-wanti tak mau disebutkan namanya, orang tesebut sengaja menciptakan kamar pribadinya di antara kamar hotel miliknya.
Diceritakan, pernah seorang karyawan hotel tersebut mendengar suara aneh di kamar misterius itu. Kejadian ganjil ini berlangsung tepat tengah malam, persisnya ketika si Room Boy sedang membersihkan kamar di sebelah kamar khusus dimaksud. Pada saat yang sama dia mendengar suara ringkikan kuda serta desisan ular yang saling bersahutan.
Rupanya, bukan hanya pemuda ini saja yang sempat menyimak keanehan tersebut. Beberapa karyawan lain di hotel itu juga pernah menyimak pengalaman yang sama. Apalagi sejak kejadian aneh itu, pemilik hotel berbintang satu itu semakin makmur hidupnya. Hal ini menambah kuat indikasi masyarakat terhadapnya.
Lain lagi kisah yang terjadi di daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di daerah ini ada sebuah lokasi pesugihan yang disebut sebagai Pesugihan Kandang Bubrah. Menurut Wongso, salah seorang pelaku pesugihan ini, siapapun yang ingin berlimpah harta lewat ritual Pesugihan Kandang Bubrah, maka mereka harus merenovasi rumahnya setahun sekali. Sedangkan syarat rutinnnya melakukan intim dengan lawan jenis yang bukan pasangannya.
"Kalau Anda melakukan poesugihan ini, maka Anda harus mengikhlaskan isteri Anda ditiduri pria lain. Demikian juga isteri Anda, juga harus ikhlas mengijinkan suaminya tidur dengan perempuan lain," ungkap Wongso.
Dia menceritakan, bahwa dia dan istrinya sudah melakukan Pesugihan Kandang Bubrah itu, dan kekayaan mereka terus meningkat tajam dari tahun ke tahun.
Dari sumber yang dapat dipercaya, Misteri menemukan sejumlah daerah rawan ritual setan yang semakin diminati masyarakat. Diantaranya wilayah Sragen, Malang, Slawi, Bogor, Bandung dan beberapa daerah di wilayah Jawa Timur.
Misteri juga mendapat kisah tentang pesugihan lain yang disebut sebagai Pesugihan Ratu Biawak yang konon bermarkas di Gunung Slawi. Konon, persyaratan muja jenis ini masih tergolong ringan. Setelah mengucap janji setia dengan Sang Ratu Biawak, si pemuja harus telanjang bulat di daerah rawa-rawa. Ketika melihat wanita, diusahakan agar dapat memanggilnya, lalu menyuruh wanita tersebut untuk memegang kemaluannya. Itu saja persyaratannya. Setelah persyaratan itu terpenuhi, biasanya uang segera dikirim ke kamar pribadinya.
Pesugihan lain yang tak kalah uniknya adalah Pesugihan Siluman Kuda. Pesugihan ini dapat dipraktekan oleh siapapun, dengan syarat harus menemui kuncennya yang tinggal di atas sebuah gunung di Jawa Timur, yang tak dijelaskan apa namanya dan di mana lokasinya. Namun, Pesugihan Siluman Kuda ini memerlukan tumbal, yaitu orang-orang yang disayangi, seperti anak, istri atau sanak keluarga sendiri.
Jika semua perjanjian dan syarat itu telah terpenuhi maka Raja Siluman Kuda akan segera mengirim uang dalam jumlah yang sulit diterima akal. Uniknya, utusan Raja Siluman itu mengutus kuda beserta gerobak kayu yang secara gaib dapat dilihat oleh orang yang peka mata bhatinnya. Konon, gerobak itu berisi penuh sejenis daun sirih namun panjang yang diberikan oleh Raja Siluman Kuda. Pada saat kiriman itu diterima oleh sang pemuja, maka daun dalam gerobak itu bisa berubah menjadi uang kertas pecahan lima puluh ribuan, atau seratus ribuan. Peristiwa gaib ini akan terus berlangsung selama sang Pemuja masih setia dengan perjanjiannya.
Lain lagi dengan kisah Pesugihan Ratu Ular. Si pemuja harus melakukan perjanjian setia dengan Sang Ratu. Karena itu dia harus menetap di kamar untuk waktu-waktu tertentu, dan hanya boleh keluar seperlunya saja. Pasalnya, jika sewaktu-waktu Sang Ratu ingin menyalurkan kebutuhan biologisnya pada saat si pemuja tak ada di kamar, maka Sang Ratu akan murka.
Pesugihan jenis ini lebih dikenal dengan nama Ngipri, pelakunya dinamakan Centring Manik. Mengenai jumlah kekayaan yang didapat, hampir tak dibatasi, asal kuat saja melayani libido seks Sang Ratu Ular.
Konon bagi orang yang melihat persetubuhan terlarang ini, dan kebetulan sang pemuja melihatnya, maka spontan si pengintip itu akan mati secara mendadak.
Secara fisik, persetubuhan itu amat mengerikan. Ya, sebab si pemuja sesungguhnya bersetubuh dengan seekor ular raksasa berkepala perempuan cantik. Namun di mata si pemuja, Sang Ratu berwujud gadis cantik bak bidadari kayangan. Pada saat persetubuhan itu berlangsung, sisik ular itu rontok secara perlahan. Makin lama maka sisik itu semakin banyak, dan setelah usai, sisik itu akan berubah menjadi kepingan emas. Demikian menurut cerita. Benar dan tidaknya tentu amat sulit kita buktikan.

Pesugihan Kembang Sore

Di tengah kehidupan modern seperti sekarang ini, budaya matrialistik memang telah memperbudak sebagian besar manusia dalam mancapai tujuan hidupnya. Mereka berlomba-lomba memburu kekayaan, saling membagakan harta, dan pada gilirannya manusia lupa pada kodratnya. Demi mendapatkan kekayaan dengan jalan pintas, banyak orang yang akhirnya menempuh jalan pintas. Mereka mendambakan bisa hidup senang, bergelimang harta, tanpa perlu usaha yang sebagaimana semestinya untuk mendapatkan semua itu.

Di antar jalan pintas yang dipilih adalah dengan mencari pesugihan. Fenomena mistis yang ini memang sudah jamak di kalangan masyarakat umum, khususnya berdedar di kalangan masyarakat pinggiran. Namun seiring dengan waktu, fenomena pesugihan juga telah merambah ke kalangan menangan atas. Pertanyaannya, benarkah pesugihan ini bisa ditempuh dengan cara mudah? Dan, benarkah pula pesugihan ada dalam kenyataan yang sesungguhnya?

Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut, kali ini Misteri sengaja melakukan investigasi ke Makam Roro Kembangsore. Menurut cerita yang sudah sangat lama berkembang, maka kuno yang terletak di Bukit Bolo, Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Tengah ini memiliki tuah gaib yang bisa membantu para pemujanya untuk memperoleh kekayaan dengan cara irasional.

Lantas, siapakah Roro Kembangsore itu sebenarnya? Mengapa pula makamnya dihubung-hubungan dengan urusan pesugihan?

Menurut informasi yang dikumpulkan Misteri, Roro Kembangsore adalah puteri Adipati Bedalem dari Kadipaten Bonorowo. Selain cantik, dia juga dikenal amat ramah terhadap siapa saja. Para kawula alit di Bonorowo menyebut Roro Kembangsore sebagai puteri berbudi luhur.

Dikisahkan, karena kecantikan dan keluhuran budinya, banyak orang yang menyukai Roro Kembangsore. Tak jelas kapan dan dengan cara apa sang putri meninggal dunia. Yang pasti, hingga akhir hayatnya dia tetap dipuja, terutama oleh kaum hawa.

Memang, sampai sekarang masih banyak orang yang ngalab berkah di makamnya. Yang unik, entah siapa yang memulai, pemujaan terhadap Roro Kembangsore itu kemudian tidak hanya dimanipulasi oleh kaum Hawa. Kaum Adam pun tak ketinggalan memujanya. Lebih ekstrim lagi, pengkultusan tersebut kemudian dihubung-hubungkan dengan masalah pesugihan. Menurut pantauan Misteri, tidak hanya pedagang tempe yang datang ke makamnya dan menggelar ritual khusus supaya tempenya laris, tapi banyak juga artis lokal yang melakukan ritual di tempat ini dengan maksud supaya lekas menjadi artis Ibukota. Bahkan, banyak juga bisnismen kelas menangah yang juga melakukan ritual di sini.

Dikisahkan pula, semasa pemerintahan Adipati Bedalem, muncul kelompok sayap kiri dan sayap kanan dalam pemerintahannya. Pendukung sayap kiri terdiri dari para berandal yang menginginkan terjadinya kekacauan selam pemerintahan Adipati Bedalem. Motifnya jelas, yakni ingin menguasai seluruh wilayah Kadipaten Bonorowo.

Sementara terjadi kemelut politik, Roro Kembangsore selalu berbakti kepada ayahandanya tercinta. Dia sering memberikan saran dan masukan berbobot kepada ayahandanya, dengan maksud, jangan sampai memperhatikan usulan kelompok sayap kiri. Agaknya, dia tahu benar bila usulan tersebut ditanggapi, akan mengacaukan jalannya roda pemerintahan.

Karena tekanan yang sedemikian kuat dari kelompok sayap kiri, saran dan usulan sang puteri tak mendapat tanggapan sang ayah, sebab Adipati Badelam memang telah ada di bawah pengaruh golongan sayap kiri.

Suatu ketika, Roro Kembangsore bertemu dengan seorang putera penguasa Majapahit bernama Pangeran Lembupeteng yang tengah mengembara sambil melihat situasi wilayah Kadipaten Bonorowo. Pertemuan dua insan ini membuahkan tali persahabatan begitu erat. Bahkan setelah sekian lama saling bertemu, akhirnya terjalinlah tali persaudaraan di antara keduanya.

Sayangnya, hal ini ternyata menimbulkan rasa cemburu seorang tokoh sayap kiri bernama Kalang. Padahal, menurut silsilah keluarga, Kalang sesungguhnya masih berstatus paman Roro Kembagsore.

Dalam suatu kesempatan yang baik, di depan Adipati Bedalem, Kalang menebarkan fitnah dengan mengatakan bahwa puteri Roro Kembangsore telah memadu kasih dengan Pangeran Lembupeteng. Atas laporan palsu ini, Adipati Bedalem berang. Dia lantas memangil Pangeran Lembupeteng. Di situlah Adipati melampiaskan amarahnya dan mengusir Lembupeteng dari wilayah Kadipaten Bonorowo.

Selain diusir, Pangeran Lembupeteng juga dikucilkan oleh kelompok sayap kiri. Itu sebabnya dia segera meninggalkan lingkungan Kadipaten untuk melanjutkan pengembaraannya.

Tak dinyana, kepergian Pangeran Lembupeteng ternyata diikuti oleh Roro Kembangsore. Hal ini tentu menimbulkan kegaduhan. Raibnya Roro Kembangsore dari lingkungan kadipaten, membuat Kalang tambah penasaran. Memang sejak lama Kalang memendam asmara yang mendalam terhadap puteri berparas ayu dan berbudi luhur ini. Hanya karena rasa sungkannnya, Kalang memendam hasrat ini. Namun, dia tak rela jika Roro Kembangsore jatuh ke dalam pelukan Lembupeteng.

Keinginan untuk memperisteri Roro Kembagsore tak terbendung. Setelah melakukan pencarian cukup lama, Kalang berhasil menemukan jejak Pangeran Lembupeteng yang selama ini dianggap sebagai penghalang utama dalam penggapai cintanya pada si cantik Roro Kembagsore.

Pertengkaran antara Kalang dengan Pangeran Lembupeteng tak terelakan. Mereka pun terlibat duel yang sangat sengit. Sayangnya, Lembupeteng bukanlah lawan yang sebanding dengan Kalang. Pria yang lagi kasmaran itu akhirnya kalah dalam pertarungan ini.

Namun, bukan Kalang namanya bila tidak dapat melampiaskan dendamnya pada Lembu Peteng. Dia meminta bantuan Kasan Besari, sahabat karibnya. Berkat bantuan Kasan Besari, Pangeran Lembupeteng terluka oleh tombak Koro Welang.

Karena kesaktian tombak Koro Welang, tak berapa lama kemudian Pangeran Lembupeteng gugur dengan darah membasahi ibu pertiwi Kadipaten Bonorowo. Walau begitu, Roro Kembangsore bisa lolos dari tangan Kalang dengan cara melarikan diri. Jejaknya pun tak bisa diendus oleh Kalang dan antek-anteknya.

Meski tak bisa menyunting Roro Kembangsore, Kalang punya ambisi lain yang tak kalah besar, yakni ingin menguasai wilayah Kadipaten Bonorowo. Ambisinya ini memang terwujud. Setelah dibantu Kasan Besari dan antek-anteknya, Kalang berhasil menghabisi nyawa Adipati Bedalem. Dia kemudian memegang tampuk pemerintahan sebagai Adipati. Pusat kegiatan pemerintahan Bonorowo segera dialihkan ke Bethak.

Sementara itu, selepas Adipati Badalem pralaya, jejak Roro Kembangsore juga berhasil dilacak. Sang putrid pujuaan hati Kalang ini kemudian ikut pula diboyong ke Bethak. Meskipun sang puteri berontak atas ajakan i Adipati Kalang ini, namun dia tak memiliki kekuatan berarti. Dia akhirnya harus menyerah.

Setelah berdiam diri Bethak, sang putri tetap berupaya untuk tidak bersedia dijadikan permaisuri oleh Adipati Kalang yang sesungguhnya masih pamannya sendiri. Lewat berbagai cara, Roro Kembangsore akhirnya berhasil melarikan diri dari Kadipaten Bethak. Dia kemudian mengembara. Disebutkan bahwa dia memilih untuk tidak menikah seumur hidupnya.

Dikisahkan pula, setelah mengetahui bahwa Kembagsore tak berada di taman keputren, sang Adipati menjadi berang. Dengan muka merah, semua prajurit dikumpulkan dan diperintah untuk melakukan pencarian.

Karena keberangannya, sang adipati bahkan memberikan wewenang untuk mengumumkan sayembara kepada khalayak ramai yang berbunyi antara lain: “Barang siapa dapat menemukan dan menangkap Roro Kembangsore, supaya diserahkan kepada Adipati Kalang. Masyarakat yang berhasil melakasanakan, akan diberi hadiah istimewa, diangkat sebagai Demang di daerah Bandil.”

Gaung sayembara dari Adipati Kalang terdengar pula oleh para begal. Para begal menanggapi dengan sungguh-sungguh dan penuh suka cita. Di antara sesama begal saling berunding soal sayembara itu. Padahal selama ini mereka belum pernah melihat wajah Roro Kembangsore.

Para begal lalu menemukan akal akan mencegat setiap wanita berparas cantik yang kebetulan lewat, untuk dikorek jati dirinya. Waktu terus berlalu. Suatu ketika, dua orang begal berpapasan dengan seorang wanita berparas cantik dan berpenampilan lemah lembut. Keduanya langsung menghentikan langkah wanita yang disangka sebagai Roro Kembangsore itu. Nyatanya memang benar, wanita berparas cantik tersebut mengaku bernama Roro Kembangsore, puteri mendiang Adipati Bedalem dari permaisurinya yang bernama Roro Mursodo.

Mendengar pengakuan ini, kedua begal itu tertawa ngakak menunjukkan kegembiraan. Roro Kembangsore segera mereka ringkus dan mereka boyong untuk diserahkan pada Adipati Kalang. Roro Kembangsore tak menolak ajakan kedua begal ini. Namun dengan syarat tertentu, yakni kedua begal harus adu kesaktian. Siapa yang menang, dialah yang berhak menyerahkannya ke hadapan Adipati Kalang.

Kedua begal tak keberatan memenuhi syarat yang diajukan Roro Kembangsore. Keduanya kemudian saling adu kesaktian untuk tampil sebagai pemenang.

Selagi lomba adu kesaktian itu berlangsung sengit, secara diam-diam Roro Kembangsore yang cerdik itu melarikan diri. Kedua begal akhirnya kaget demi melihat Roro Kembangsore yang telah menghilang. Mereka segera menyadari kebodohannya, dan kemudian bersepakat untuk melakukan pengejaran.

Setelah gagal dalam pencarian, keduanya baru sadar bahwa mereka telah menjadi korban tipu muslihat Roro Kembangsore.

Meski dijanjikan sebagai permaisuri, Roro Kembangsore tetap menolak menikah dengan Adipati Kalang. Baginya, daripada harus menikah dengan Adipati Kalang, lebih baik tidak menikah selamanya.

Disebutkan, setelah Adipati Kalang mati disobek-sobek tubuhnya oleh Patih Gajah Mada, sampai hayatnya Kembangsore belum pernah menikah, meski sebetulnya banyak yang mau memperisterinya. Tapi, semua pinangan ditolak dengan halus oleh Roro Kembangsore. Salah satu pinangan tersebut berasal dari Joko Budheg. Pada waktu Joko Budheg melamar malah disuruh Roro Kembangsore berangkat bertapa di Gunung Budheg, sampai akhirnya dia dikenal dengan sebutan Joko Budheg….

***

Demikian sekilas kisah tentang Roro Kembangsore. Menurut keterangan Basuki, juru kunci makam Roro Kembangsore, konon karena kisah cintanya tak tersampai antara Roro Kembangsore dan Pangeran Lembupeteng, Adipati Kalang dan Roro Kembangsore, juga Joko Budheg dan Roro Kembangsore, sampai sekarang makam Roro Kembangsore masih tetap dikeramatkan.

Bila malam tiba, apalagi malam Mingguan, lokasi di sekitar makam ini ramai didatangi para peziarah. Uniknya, di antara para peziarah itu banyak pula perempuan penjaja seks. Mereka berkeliaran mencari mangsa laki-laki hidung belang di sekitar kuburan Cina (bong) yang ada di dekat makam Roro Kembangsore.

Dengan banyaknya para pekerja seks komersial (PSK), maka Gunung Bolo maka terjadi perpaduan antara wisata seks dan wisata spiritual. Karena itu, bagi peziarah yang murni ingin melakukan ritual, maka mereka cenderung datang ke makam Roro Kembangsore pada waktu pagi atau siang hari.

Ketika Misteri datang ke lokasi makam ini sambil menunggu datangnya juru kunci, Misteri sempat ngobrol agak lama dengan Ayu Yolanda, penyanyi dangdut lokal Tulungagung. Ayu mengaku datang ke makam Roro Kembangsore untuk yang kedua kalinya. Tujuannya, di samping supaya mendapat job banyak, dia juga ingin jadi penyanyi dangdut kondang seperti Inul Daratista..

Memang, uborampe yang dibawa Ayu tidak sama dengan uborampe orang yang akan mencari pesugihan di makam Roro Kembangsore, yaitu kembang boreh, minyak wangi, dan kemenyan. Bedanya hanya orang yang mencari pesugihan harus membawa uborampe sekul anget (nasi gurih panggang ayam), dan sekul wangi (bunga telon, minyak wangi, kemenyan). Selain umborampe tersebut, sepulang dari melaksanakan ritual tidak boleh berhenti di kawasan Gunung Bolo.

Biasanya, kalau sudah berhasil apa yang diinginkan, hari Jum’at Pon si pelaku pesugihan terus menyembelih kambing di makam Roro Kembagsore. Setelah itu, semua uborampe dikendurikan di makam Roro Kembangsore tersebut.

Yang terasa nyeleneh, konon bila permintaannya ingin lekas tercapai, maka si pelaku pesugihan harus melakukan hubungan seks haram dengan lawan jenis. Namun, hal ini dibantah oleh juru kunci yang mengatakan, “Sebetulnya tidak ada keharusan si pelaku pesugihan melakukan hubungan badaniah.”

Dikatakan oleh Basuki, yang pantang adalah ziarah bagi suami isteri. Konon, kalau suami isteri sama-sama ziarah ke makam Roro Kembangsore, maka kemungkinan besar kelak di kemudian hari mereka akan terlibat perselingkuhan. Kalau tidak suaminya, isterinya yang akan selingkuh. Begitu pula sebaliknya.

“Makanya, supaya tidak selingkuh kalau mencari pesugihan ke makam Roro Kembangsore sebaiknya tidak usah mengajak suami atau isteri. Roro Kembangsore mungkin tak suka dengan suami isteri, sebab dia seumur hidupnya tidak pernah menikah,” tandas Basuki.

Saat Misteri melakukan kontemplasi di areal makam Roro Kembangsore, Misteri melihat aura sekitarnya yang merah membara. Ini menandakan adanya kekuatan yang kurang baik di tempat itu. Mungkin hal ini berhubungan erat dengan praktek ritual sesat yang ada di sekitar makam ini.

Disamping itu, Misteri juga menyaksikan penampakkan sosok perempuan berambut panjang riap-riapan, dengan buah dada menggelayut sebesar papaya Bangkok. Apakah dia sosok wewe gombel, atau mungkin pula penjelmaan gaib dari Roro Kembangsore?

Apapun sosok itu, yang pasti, siapapun harus berpikir seribu kali bila ingin mencoba-coba jalan sesat di tempat ini. Ingan, banyak jalan menuju roma. Begitu kata pepatah. Jadi, berjuang dan jangan mudah menyerah dalam menggapai kehidupan yang lebih baik. Jangan lupa, berdoa selalu pada Tuhan Yang Maha Esa.

Saksi Pelaku Pesugihan

aku mau cari pesugihan?
Untuk apa mas? Pengin terpandang sebagai orang kaya dimata masyarakat?. Anda salah besar. Ketika masyarakat tau anda menjalani pesugihan seketika itu pula nama anda jatuh menjadi paling hina diantara mereka. Pengin membahagiakan keluarga? Anda juga salah, karena harta hasil pesugihan hanya bisa dipake oleh anda sendiri, dan selalu meminta imbalan tumbal berupa kematian orang orang yang anda cintai dari kalangan keluarga anda. Pengin gaya dihadapan teman anda atau balas pamer kepada saingan atau musuh anda? Anda tetap salah, karena teman anda serta merta akan menjauh dari anda ketika tau anda pake pesugihan. Selain merasakan kehinaan memandang anda juga takut jangan jangan nanti dijadikan tumbal. Apalagi saingan atau musuh anda,…ketika tau anda pake pesugihan itu jadi senjata utama dia untuk menghancurkan anda dimata semua kolega anda. Cukup dengan mengkabarkan bahwa anda pake pesugihan maka nama anda serta merta rontok tak ada kebaikannya sama sekali. Orang yang menjalani pesugihan adalah orang yang terbukti egois. Tega mengorbankan orang orang tercintanya hanya untuk memenuhi keinginan syahwatnya (keinginan untuk hidup enak tanpa kerja, memiliki uang banyak tanpa kerja agar dengan uang itu dia bisa memenuhi apapun keinginan nafsunya, memuaskannya tanpa mempedulikan penderitaan orang yang ditumbalkannya. Padahal yang dijadikan tumbal itu biasanya anaknya, bayi yang dikandung istrinya, bayi orang lain, istrinya atau suaminya, atau orang tuanya, atau saudara dekatnya,….pokoknya orang orang yang mestinya dia rawat dia sayangi dia cintai. Kenapa selalu orang orang yang dicintai? Karena Iblis bermaksud memastikan si pelaku pesugihan itu,….kalau sama orang tercintanya saja dia tega “membunuh” dengan cara ditumbalkan, tentu dia akan lebih tega lagi membunuh orang lain yang bukan orang terdekatnya. Pendeknya,….orang yang menjalani pesugihan sudah dipastikan gagal dunia. Tak ada kemuliaannya sedikitpun dimata keluarga dan masyarakat, bahkan jika masyarakat tau ada seseorang yang ditumbalkannya serta merta mereka akan menuntut agar si pelaku pesugihan dihakimi bersama. Jadi boro boro menikmati kekayaan yang dipinjamkan oleh setan(iblis),…yang terjadi adalah stress menutupi agar tak ada yang tau rahasia anda. Dilain pihak anda pengin menampakkan bahwa anda kaya raya. Kalau anda sembunyi maka tak ada yang tau kalau anda kaya, kalau anda pamerkan kekayaan anda maka akan ketauan anda punya pesugihan. Jadi langsung final deh penderitaan anda, sambil terus menunggu masa tenor pinjaman kekayaan anda kepada Iblis, yaitu hari yang telah disepakati oleh Iblis dan pelaku pesugihan untuk menyerahkan dirinya sendiri kepada Iblis. Berpindah ke alam jin dengan cara mati mengenaskan untuk kemudian di alam jin sana dia menjadi budak Iblis yang terus bekerja tanpa imbalan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan Iblis dahulu di dunia manusia. (NB: kalau anda mau tau super rentenir sejati ya Iblis dan kawan kawannya itu,….mereka pinjamkan harta kepada manusia yang tegoda hatinya dengan kemewahan, dan bayarannya adalah nyawa para tumbalnya yang tak bisa dinilai dengan uang,… ditambah lagi nanti dialam Jin (alamnya si Iblis), si pelaku harus menjadi budak iblis sampai pada umur yang diberikan Allah kepada pelaku pesugihan tersebut.
Kalau umur si pelaku udah habis, malaikat izrail datang ke tempat dia berkerja sebagai budak Iblis, mencabut nyawanya dengan kasar hingga penderitaan sakratul maut datang padanya,….kemudian mati,…apakah selesai penderitaannya? Tidak mas,… justru itu merupakan saat dimulainya kesengsaraan abadi. Di awali dengan siksaan kubur yang meremukkan tulang dan menghancur leburkan tubuh manusia. Selama hari kiamat belum tiba, selama itu pula dia menjalani siksa kubur, tanpa pembela, tanpa tempat berlindung dari siksaan, tanpa saat istirahat. Ketika kiamat tiba, apakah selesai penderitaannya? Tidak. Kiamat adalah saat berpindah dari siksaan kubur ke alam akhirat dimana pelaku pesugihan mendapatkan siksaan yang jauh lebih mengerikan, dengan masa siksaan yang jauh lebih lama yaitu siksaan neraka yang kekal abadi selama lamanya, dan tidaklah diringankan siksaan atasnya. Pelaku pesugihan adalah budak setan, jadi termasuk yang masuk neraka tanpa hisab (tanpa harus dihitung amalnya) karena semua amal baiknya tidak ada yang tertuju demi keridaan Allah, hingga tak dicatat sebagai amal yang berpahala disisi Allah, sedang amal buruknya menggunung karena membunuh mengorbankan orang lain sebagai tumbal demi kesenangan nafsunya sendiri. Di akhirat, orang orang yang ditumbalkannya menuntut balas atasnya,…dan semua balasan disempurnakan di akhirat ini sesuai kadar kejahatan yang dilakukannya di dunia. Diberitakan oleh Allah bahwa nanti diakhirat, si pelaku pesugihan macem ini protes karena dia melakukan semuanya ini karena bujukan setan. Kemudian setan(misalnya nama setannya Ki Jonggol Boyok) yang dituduh membujuknya itu mengelak,”Salah kamu sendiri kenapa mau aku bujuk.’ Kemudian dikatakan kepada mereka berdua sipelaku pesugihan dan setan itu, “Janganlah kalian bertengkar dihadapan Allah, sesungguhnya kalian berdua sama, (tidak beriman kepada Allah), maka masukilah oleh kalian berdua, neraka, sebagai balasan kekafiran kalian dan kejahatan kalian, berupa api yang kekal kalian di dalamnya. Tidak diringankan sedikitpun siksaan atas kalian, yang demikian itu adalah berita yang dahulu selalu kalian perolok olokkan sebagai hanya cerita bohong saja. Hari ini kalian akan merasakan sendiri neraka yang dulu kalian tidak percaya, dan akan kalian dapati bahwa siksa itu benar benar ada.
“janganlah kalian ikuti langkah langkah setan, karena sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagimu, ( dan sesungguhnya janji janji setan adalah kebohongan belaka)
Jadi, mas,…. Temen temen tentu mencegah anda melakukan itu semua, justru karena temen temen sayang pada anda. Beruntung sekali anda bertanya di forum psikologi. Kalau saja anda bertanya di forum klenik, paranormal, alternatif, kemudian ketemu sama dukun wah bisa langsung “dimakan” karena orang orang yang pengin jalan pintas tanpa mau sedikit usaha, selalu menjadi makanan empuk para calo pesugihan yang di dominasi oleh dukun dan paranormal.
Kalau anda mau kaya, mintalah pada Allah sebagaimana dikemukakan mas tanda tanya yang ada 10 langkah itu lho. Kenapa? Karena Allah maha kaya mas,… kalau Cuma ngasih anda semilyar dua milyar itu tentu sangat mudah bagi Allah. Bahkan semua yang ada di dunia ini milik Allah termasuk semua kekayaan yang dimiliki Iblis yang mau anda mintai tolong lewat pesugihan itu,…semuanya milik Allah. Hanya saja kalau anda minta ke Iblis, dia selalu punya syarat yang arahnya menentang Allah, mengingkari Allah, menjerumuskan diri ke dalam kesengsaraan, berbuat dosa besar dengan membunuh atau menghina agama dll.
Kalau anda minta ke Allah,…semakin anda banyak meminta memohon dan berdoa kepadanya Allah makin sayang. Dan hebatnya lagi, anda pasti diberikan sukses di dunia ditambah kesuksesan langgeng di akhirat.
Allah Tidak Pelit, Allah tidak Tuli, Allah maha Pemurah, maka sampaikan keinginan anda kepada Allah,….kata Allah “Ud uni astajib lakum” “Mintalah, berdoalah padaku, pasti Aku kabulkan untukmu”
Kalau anda merasa pernah melanggar larangan Allah, dengan berbuat kesalahan yang besar, atau selama ini anda jauh dari Allah, tidak mempedulikan Allah, atau malah selama ini anda memusuhi Allah atau memusuhi orang orang yang disayangi Allah,… maka istighfar,… mohon ampunlah pada Allah,… Allah tidak akan memarahi anda, malahan jadi mencintai Anda. Yang terbaik bukanlah orang yang tak pernah berbuat salah melainkan orang yang apabila berbuat salah dia segera memohon ampun kepada Allah serta menyadari kesalahannya.
Adakah yang mengampuni dosa manusia selain Allah?
Dan bersegeralah menuju ampunan Allah dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang orang yang yangmeyakini bahwa hanya Allahlah Tuhan tempat dia berlindung dan memohon pertolongan berupa kekayaan kesejahteraan di dunia dan akhirat.
Apakah benar Allah akan berikan kekayaan jika kita lakukan 10 cara sebagaimana saran mas tanda tanya?
Bukan saya yang menjamin tapi Allah sendiri bilang,”siapa saja yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan ciptakan baginya jalan keluar dari segala permasalahan hidupnya” “dan akan memberikan rizqi (berkah kekayaan) dari arah yang tidak mereka sangka sangka”
Jadi lupakan pesugihan,…. Lakukan saran mas tanda tanya dan coba rasakan, kalau tak ada hasil anda bisa tanya langsung

Pesugihan Buto Ijo ( Nyata dan Ada )

Jenis makhluk halus ini biasa dimintai bantuan oleh para dukun dan paranormal untuk mempercepat mendatangkan uang dan kekayaan materi dengan hebat.

Saat kita bernegosiasi bisnis, mereka akan menggedor hati lawan bisnis untuk menyerahkan pada kita. Saat kita berjualan rumah, mobil dst mereka akan membantu kita mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Saat kita berjualan, maka pembeli akan dirayu buto ijo untuk membeli di di tempat kita. Tidak ke tempat penjual lain. Buto ijo bisa Anda temukan di bank-bank. Buto ijo adalah satpam gaib yang setia menunggui lembaga keuangan agar terbebas dari pencurian tuyul.

Namun sayangnya sebagaimana yang terjadi saat kita bermufakat dan meminta sesuatu dengan jenis makhluk halus apapun maka mereka akan minta tumbal atau imbalan baik yang ringan maupun yang berat. Begitu juga dengan buto ijo, apabila kita sudah meminta bantuan maka mereka akan meminta imbalan baik berupa sesajen atau nyawa. Ya, di alam gaib pun tidak ada sesuatu yang gratis. Mereka akan bertransaksi dengan kita. Persis dunia bisnis era sekarang.

Saya sama sekali tidak menyarankan Anda untuk berhubungan dengan Buto Ijo karena kebanyakan mereka memiliki watak yang brangasan, ngawur dan tidak terkontrol. Tapi bila Anda sekedar ingin membuktikan apa dan bagaimana kehidupan mereka dan cara mencari informasi langsung dengan bercakap-cakap dengannya, atau ingin membuktikan bahwa dunia gaib itu benar-benar ada untuk mendukung kepercayaan pada Gusti Allah SWT, maka amalannya sebagai berikut:

Sesajen yang perlu disiapkan: kembang setaman, menyan arab, dupa cina (sebelas biji) dinyalakan sambil baca mantra berulang-ulang sampai buto ijo datang, ayam kampung (tujuh ekor), air putih di kendi, wewangian lain, madat yang mahal. Semuanya diletakkan di nampan anyaman bambu tradisional dan diletakkan di tempat beradanya buto ijo. Mantra yang biasa dibacakan:

Hong ilaheng prayoga naniro,Aku si komo dadi
aku teko ngajak dulurku si komo wurung,
mayan-mayanku,bukakno plawangan gaibe...
sedulurku den baguse kaki Buto Ijo lan den ayune nini Buto Ijo,
Hu..hu..hu..hurip,jud maujudo ono ngarsaku heh dulurku,
tak jaluk mreneyo,jabang bayiku...
duwe perlu marang sliramu,
siro teko-o,wujuto gage memoni aku…

Sesaat kemudian menunggu, Buto Ijo akan datang dan memakan sesajen yang kita siapkan. Lalu, setelah kenyang mereka akan siap ngobrol atau melayani apapun permintaan kita.



Pesugihan Makam Keramat Di Pati

Pesugihan tanpa resiko apapun, tanpa tumbal, tidak mengambil rezeki anak cucu, tanpa melakukan ritual apapun…anda akan kaya-raya dengan memanfaatkan kesaktian pesugihan ini. Mahar sekian…mas kawin sekian… tidak melanggar ajaran agama, dll…

Hanya orang GOBLOK saja yang mau mempercayai kebohongan besar seperti itu! Tapi gilanya, ternyata memang banyak orang goblok di Indonesia tercinta ini. Mau bukti? Lihat saja iklan-iklan paranormal yang menjamur di berbagai media massa. Mulai dari iklan uang balik, bank gaib, melipat gandakan uang, menambah uang di ATM, pesugihan bermacam-macam jenis, dll. Semua menjanjikan anda kaya raya tanpa resiko… Kalau tidak banyak orang yang berhasil mereka bodoh-bodohi, mana mungkin iklan mereka terus menerus terbit.

Mau kaya-raya uang banyak tapi tidak mau bekerja, mau kaya-raya tapi tidak mau menanggung resiko….mana mungkin!?! Kami beritahu anda, kaya-raya tanpa harus bekerja apapun itu memang ada, tetapi tanpa resiko? itu BOHONG BESAR!

Semua harta kekayaan yang didapat dengan cara instant begitu semua mengandung resiko! Resiko terkecil yang bisa anda pikirkan ialah dosa. Semakin besar kekayaan yang anda inginkan, semakin besar pula resiko yang harus anda pikul. Nah, sekarang tergantung anda…apakah anda type orang yang sanggup menanggung resiko? Bila ya…., silahkan terus membaca.

Resiko yang akan anda hadapi yang terkecil adalah dosa.…silahkan saja anda menafsirkan perkataan itu sendiri. Kami tidak akan menutup-nutupi dengan mengatakan: “Oh, itu tidak merupakan dosa, tidak melanggar aturan agama manapun, dll, dll.”

Pesugihan selalu ada tumbalnya! Tumbal seperti apa? tumbal nyawa? Pasti!…. nyawa apa atau siapa? Nah….ini tergantung…. tergantung berapa besar kekayaan yang anda inginkan.


Pesugihan????Hati-hati!!!karena

banyak Penipuan!!!

Banyak iklan Pesugihan yang menjanjikan keberhasilan bahkan berani dengan kalimat GARANSI ingat Pesugihan itu tidak mudah alias susah!!!banyak syaratnya lagi!!kalo Pesugihan itu mudah..tidak beresiko..tentu tidak ada orang Iklan Pesugihan..sebab berlomba-lomba jalani sendiri!!! Banyak orang susah menjadi tambah susah..gara-gara salah jalan karena tergiur olah kata pesugihan!!mau ambil jalan pintas cepat kaya malah semakin miskin menderita!! Makanya, Anda gunakan LOGIKA juga!! Eling lan Waspada!! KHUSUS bagi orang yang Serius!benar-benar Kepepet!sudah mentok usaha kesana kemari selalu Gagal bahkan kena tipu dukun palsu!Mau jalur sesat tapi tidak tersesat!!!!! Mau tau apa rahasia sukses pelaku pesugihan? Mau Konsulltasi dengan pakarnya? Mau langsung ketemu Juru Kuncinya?


silahkan kunjungi websitenya! telp/datang langsung ? ingat: jer basuki mowo!!! jelas di kenakan BIAYA konsul!!! kalo mau yang Gratis tanya mbah Google aja!!! gratis tuh...!!! mau informasi Gratis??? baca ini aja kan Gratis!!! kalo mau konsultasi...tidak ada istilah Gratis!!! Wajarlah... anda pasti tau artinya JER BASUKI MOWO BEO...jika tidak tau cari dulu, apa arti and maknanya!!!




Pesugihan Kera Putih

Cara orang menjadi kaya tidak ubahnya pepatah “Banyak Bayak jalan menuju Roma”. Mulai dari mengandalkan akal pikiran serta logika, sampai cara pintas yang hanya mengandalkan nafsu keduniawian semata. Yakni, dengan mendatangkan kekayaan lewat tempat pesugihan. Satu lagi, tempat pesugihan mujarab yang saat ini masih sering didatangi pelaku pesugihan, yakni pulau Seprapat, Pati, Jawa Tengah. Namun pulau kecil ini sampai sekarang tetap menyimpan misteri.
Anda ingin kaya mendadak? Tinggal tunggu saja wangsit turun lewat mimpi. Namun, wangsit pesugihan itu hanya akan turun ketika seseorang melakukan tirakatan di pulau Seprapat yang terletak di muara sungai Silungonggo, Pati, dan berada di pantai laut teluk Jawa. Aroma mistik sudah terasa ketika Anda memasuki pulau yang memliki luas hanya 110 X 65 meter itu. Selain pepohonan, di pulau tersebut orang dapat menemukan makam tua yang bertuah.
Itulah makam yang sering disebut-sebut sebagai makam seorang wali yang bernama Ki Lodang Datuk Wali Joko. Semasa hidupnya, Ki Lodang dikenal sebagai tokoh yang kebal bermacam-macam kekuatan gaib. Termasuk, tidak mempan dikirim hawa panas macam santet dan tenung dari orang pintar yang bermaksud jahat. Bagi peziarah yang ingin sampai di pulau Silungonggo, lebih dulu harus menemui juru kunci tempat keramat itu, namanya Salimin.
Lelaki renta ini siap mengantar siapa saja yang berziarah. Termasuk berperan menghantar doa dan permohonan yang diinginkan peziarah ke hadapan arwah Ki Lodang Datuk. Di sini, ada syarat utama yang harus dipatuhi peziarah. Yakni, hanya diperbolehkan melakukan ziarah pada malam hari. Setelah matahari tidak terlihat lagi di atas awang-awang. Sebaliknya jika terlanjur datang siang hari maka disarankan agar lebih dulu beristirahat di rumah Mbah Salimin.
Perlengkapan ritual yang dibutuhkan berupa kembang boreh, dan kembang setaman yang ditambah dengan sesaji lain. Namun, karena sang juru kunci, Mbah Salimin satu-satunya mata pencahariannya mengantar peziarah, maka dia mengenakan biaya pengawalan pada peziarah sekitar Rp150 ribu sampai Rp200 ribu.
Tepatnya, bila malam telah merayap Mbah Salimin akan mengantar peziarah perorangan atau rombongan ke makam sang wali. Modal dia hanya sebuah perahu tradisional yang siap setiap setia menyusuri sungai Silungonggo menuju ke pulau Seprapat. Sesampainya di sana, Mbah Salimin mengajak peziarah memasuki sebuah makam tua. Di tempat ini, siapa saja diharuskan berdoa memohon apa yang diinginkan. Mbah Salimin sendiri yang akan membimbing mereka.
Hanya saja, cara dan metode berdoa tergantung dengan kepercayaan masing-masing. Itu pun boleh dilakukan dengan cara bersila, tiduran, atau bahkan dengan tidur beneran. Selama semalam di tengah ritual memohon, peminta kekayaan diharuskan merendah dengan khusyuk mengheningkan cipta. Larut dalam suasana sakral di tengah malam tirakat yang dia jalankan.
Biasanya, pada tengah malam pelaku dengan sendirinya akan keletihan, selebihnya seperti tersirep langsung tertidur. Dan, di tengah tidurnya itulah wangsit biasanya turun. Memberikan petunjuk cara mendapatkan kekayaan sekaligus usaha-usaha yang harus ditekuni. Begitu peziarah tertidur Mbah Salimin akan meniggalkannya seorang diri dan kembali menjemput setelah matahari kembali bersinar.
Sesuai wangsit yang datang di tengah kegelapan malam itu, siapa saja akan menjadi kaya raya dalam waktu tidak lama. Namun, sebagaimana persyaratan yang harus dipenuhi, peminta pesugihan selebihnya akan menjalin perjanjian batin dengan penunggu pulau itu. Yakni, ditunjukan dengan kembali berziarah ke makam Ki Lodang setiap setahun sekali atau maksimal 1.000 hari.
Di samping itu, masih ada perjanjian lain yang lebih mengerikan. Bagi siapa saja yang sudah mengikat kontrak dengan penunggu makam Ki Lodang, harus merelakan salah satu orang yang dicintai sebagai tumbal. Bisa anak kandung atau keponakan. Biasanya, kurang dari 40 hari setelah berziarah orang yang ditumbalkan akan menemui ajalnya dengan cara mengenaskan, seperti kecelakaan, dibunuh orang, atau mati mendadak.
Konon, setelah mati arwahnya akan menjadi kera jadi-jadian yang menghuni pulau tersebut. Karena itu, bila suatu saat Anda berkunjung ke pulau ini, Anda akan didekati oleh seekor kera. Perwujudannya memang binatang, tapi sebenarnya dia memiliki jiwa dan perasaan layaknya manusia. Begitu mata bertatap tiba-tiba ia akan meneteskan air mata kesedihan sambil menatap dalam-dalam orang yang datang.
Mungkin dia meratapi nasibnya yang dijadikan tumbal oleh orang tuanya. Juga merasa iba menyaksikan tumbal-tumbal baru akan datang di pulau penuh misteri tersebut. Untuk menghilangkan kesedihan dan menghibur sang kera, Mbah Salimin biasanya meminta peziarah yang balik ke pulau membawa barang-barang kesukaan anak-anak atau orang yang telah dia jadikan tumbal.
Bisa berupa pakaian, mainan, atau makanan kegemaran. Anehnya, yang bisa melihat kera itu hanyalah mereka yang pernah menjalin perjanjian gaib saja. Konon, kemampuan melihat alam gaib itu lantaran dalam dirinya sudah menjadi bagian dari alam gaib pulau Seprapat. Setidaknya, jika dia mati kelak arwahnya juga akan menjelma menjadi kera jadi-jadian penunggu pulau sunyi tersebut.
Tak heran, jika di pulau kecil itu sampai saat ini masih sering ditemukan benda-benda kesukaan anak-anak, seperti boneka, mainan, atau bantal kecil. Namun, asal-usul benda itu pun masih misterius, apakah pembawaan para peziarah atau benda yang hanyut terbawa arus sungai yang meluap ? Yang jelas, pulau itu masih menyimpan sejuta misteri.

Cewek Cantik Di Malam Jumat Kliwon

Lelembut pesugihan yang minta persyaratan disenggamahi ternyata jenisnya cukup banyak. Di Kabupaten Rembang ada juga pesugihan yang cukup dikenal masyarakat sekitar. Namanya, pesugihan Nyai Puspo Cempoko. Lelembut yang saban hari berkeliaran di daerah Kabongan ini, konon bersedia memberi harta kekayaan melimpah bagi lelaki asalkan mau bersenggama dengannya. Benarkah?
Bagi sebagian besar masyarakat Rembang nama kondang pesugihan Nyai Puspo Cempoko sudah tidak asing. Makhluk yang bisa mendatangkan harta kekayaan dari kalangan lelembut ini dikenal memiliki kerajaan angker sekitar Kabongan, Rembang. Ditandai sebuah makam tua yang cukup dikeramatkan warga Kabongan. Orang yang datang untuk meziarahi saban hari tidak pernah sepi.
Kalangan spiritualis mengatakan tempat perkuburan Nyai Puspo Cempoko memiliki nilai mistis yang maha tinggi. Cukup banyak maksud dan tujuan orang yang melakukan ziarah. Diantaranya tujuan untuk mengalab berkah, melancarkan usaha, dan minta sawab Nyai memberikan keselamatan dan perlindungan. Paling laris lagi, kabarnya sebagian besar yang datang untuk meminta kekayaan.
Konon, para peziarah yang menyampaikan permintaan kaya sudah tidak terhitung lagi berapa banyak yang berhasil. Keinginan mereka dikabulkan, dalam sekejab harta yang ditimbun di rumahnya menumpuk berlipat-lipat. Menurut cerita yang beredar, orang pada menyukai pesugihan Nya Puspo lantaran persyaratan yang harus dipenuhi cukup mudah. Tidak harus menyerahkan jiwa dan raga untuk dijadikan wadal pesugihan.
Tidak ubahnya Nyai Puspo memberi harta kekayaan pada memintanya secara Cuma-Cuma. Dia hanya meminta beberapa syarat yang justru bikin ketagihan lelaki mata keranjang. Konon, imbalan yang diminta Nyai Puspo cukup dengan mengorbankan birahi seksual peminta kekayaan. Lelaki yang diberi kekayaan harus menyenggamai Nyai Puspo di waktu yang telah ditentukan.
Biasanya waktu paling sering dibuat janji Nyai Puspo bertemu dengan lelaki pengabdinya adalah malam Jumat Kliwon. Melalui persyaratan ini pencari pesugihan harus rela menjadi suami Nyai Puspo. Harus melayani kebutuhan seksual lelembut yang konon berbody seksi dan cantik ini. Justru karena daya tarik Nyai Puspo yang tidak hanya bisa mendatangkan harta kekayaan ini membuat lelaki banyak yang mengimpikan.
Namun masih ada beberapa persyaratan lain yang tidak boleh dilanggar. Mengingat hubungan gaib antara Nyai Puspo dengan peminta hanya mereka berdua yang tahu, maka dia meminta agar di rumah peminta disiapkan sebuah kamar khusus yang orang lain tidak pernah boleh masuk. Di dalam kamar remang itulah saban menagih janji Nyai Puspo akan datang dan minta dilayani nafsu seksnya. Selain memenuhi kebutuhan seksual, Nyai Puspo juga meminta agar disediakan sesaji yang terdiri dari jajan pasar, kembang wangi, kelapa hijau serta bakaran kemenyan madu. Semua sesaji harus disediakan setiap malam. Tak boleh ada yang terlupakan.
Nasir, orang kaya di daerah Tuban, Jawa Timur, menurut sumber MISTERIONLINE dikabarkan pernah mencari pesugihan di tempat tersebut. Sebelumnya, ia hanyalah salah seorang anak petani miskin. Setelah tirakat di Kabongan, ia pulang ke kampung halamannya dan merintis berbagai usaha. Meski sukses memetik harta, ia tak berani kawin. Mungkin ia masih terikat dengan persekutuan gaib yang telah dijalani dengan Nyai Puspo.
Usut punya usut ternyata ada sebuah rahasia gaib yang disebunyikan Nasir. Itu baru terungkap setelah pembantunya, Nasir nekad ingin melihat apa yang terjadi di dalam kamar khusus Nasir yang tidak boleh dimasuki oleh siapa pun. Termasuk keluarga dekat Nasir sendiri tidak diperbolehkan masuk. Tepatnya, setiap malam Jumat Kliwon, pembantu Nasir selalu mendengar suara mesra yang datangnya dari balik kamar.
Karena diburu rasa keingintahuannya, pembantu asal Pati itu nekad mengintip bagian dalam kamar melalui lubang kunci. Apa yang dilihatnya? Antara percaya dan tidak pembantu itu menyaksikan majikan yang diseganinya tengah bermesaraan dengan seorang perempuan cantik. Bentuk lelembut pesugihan itu digambarkan sempurna sebagai perempuan biasa. Bahkan, keseksian tubuh perempuan yang digumuli Nasir di desanya tidak ada yang menandingi.
Pembantu itu heran bercampur takut. Karena selama ini ia tidak pernah membukakan pintu untuk tamu tersebut. Bahkan, dia sendiri keheranan meruntut dari mana perempuan itu masuk di dalam kamar Nasir. Lewat jendela? Rasanya tidak mungkin karena letaknya sangat tinggi, dan di sekelilinginya ramai rumah tetangga. Lewat pintu kamar? Juga tidak mungkin, sebab pembantunya sejak sore tidak beranjak dari depan pintu kamar tuannya itu.
Diduga, perempuan itu adalah siluman Nyai Puspo. Apalagi setiap hari Nasir selalu menyediakan sesaji seperti yang diminta oleh Nyai Puspo. Dugaan itu makin kuat, selain tidak menikah di usia lanjut, Puspo pun sering berbicara sendiri. Bila diajak berbicara, jawabannya sering ngelantur, tak jelas tujuannya. Dan, fenomena seperti itu biasanya dialami oleh mereka yang mencari pesugihan di daerah Kabongan, Rembang.

Benarkah Ariel Disantet?,Perut Berisi Keris dan Batu


Bandung- Akibat terus menerus disudutkan dalam pemberitaan dan opini publik yang menyerang Ariel, pihak keluarga akhirnya buka suara. Ternyata ada hal yang mengejutkan selain beredarnya video porno yang diduga diperankan Ariel.

Nazlin Fachridzal (34), kakak pertama Ariel, mengemukakan hal mengejutkan bahwa Ariel disantet. Di dalam perut adiknya itu disebut sempat tertanam keris, batu, dan lain-lain.

"Saya terpaksa berbicara klenik. Beberapa hari lalu saya dapat kabar dari temannya Ariel, katanya perut adik saya berisi keris, batu, dan lain-lain," ujarnya kepada wartawan, di kediaman Ariel, Jalan Tanjungsari nomor 58 Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Kamis (17/6/2010).

Saat ditanya kemungkinan ada yang iri pada Ariel, Nazlin mengatakan hal itu bisa saja terjadi. Ia menduga, kemungkinan memang ada yang iri
dan merusak citra adiknya sebagai publik figur.

"Ini supaya masyarakat tahu kejadian-kejadian yang menimpa Ariel di balik kasus dugaan video porno," ungkapnya.

Menurut Nazlin, Ariel sempat dibawa ke "orang pintar" dan benda-benda aneh di tubuhnya bisa dikeluarkan. Namun, siapa pelaku atau orang yang menyuruh melakukan santet terhadap Ariel, belum diketahui.

"Yang jelas, katanya ada yang ingin menghancurkan Ariel. Tapi kita tidak mau tahu siapa orang di balik itu. Biar Tuhan saja yang membalasnya," tegasnya.

Nazlin dan pihak keluarga justru mendoakan "dalang" atau pelaku santetnya tetap memiliki rezeki melimpah. "Yang penting kita tawakal. Mudah-mudahan rezeki orang yang berbuat seperti itu tetap banyak. Kita dari pihak keluarga tidak dendam," pungkasnya.

Berburu Tempat Ritual Pesugihan di Bantul, DIY ke-2 habis

(Jogyakarta) - Setelah puas mendapatakan keterangan dari juru kunci tempat adopsi pesugihan tuyul itu, kemudian Sudibyo, meluncur ke daerah Yogyakarta. Tepatnya di wilayah Kabupaten Bantul.

Disuatu tempatnya berada ditepi pantai selatan yang lebih dikenal dengan nama PK ini, ternyata juga sering digunakan ritual oleh orang yang bermadsud mencari pesugihan secara tunai. Namun ditempat ini, ada dua macam pesugihan yang sering diburu orang yakni pesugihan Blorong dan Ratu Kidul.

Karena itu, reporter Cakrawalainfo.com berusaha mencarai tahu siapa juru kunci yang mampu menjebatani seseorang yang mencari pesugihan. Baik yang meminta harta tunai kepada Nyi Blorong maupun kepada Ratu Kidul.

Walau sedikit mengalami kesulitan untuk mencaritahu siapa juru kunci yang mampu untuk melakukan komunikasi dengan dua sosok gaib ini, pada akhirnya reporter Cakrawalainfo.com menemukan juga orangnya.

Ternyata juru kunci spesialis pesugihan ini, rumahnya justru jauh dari tempat dimana biasa dilakukana ritual. Karena rumah orang yang biasa dipangil Eyang D ini, ternyata masuk dalam wilayah Kabupaten Gunung Kidul.

Menurut Eyang D, memang benar dirinya mampu menjembatani orang yang mencari pesugihan secara tunai yakni minta kepada Nyi Blorong atau Ratu Kidul. Namun untuk minta kepada Blorong, syaratanya harus dengan tumbal nyawa. Syarat lain, orang yang akana ditumbalkan harus sempurna fisiknya, tidak boleh cacat. Karena, kalau minta kepada Nyi Blorong, minimal cair Rp 2 milyar.

Sedangkan jika minta kepada Ratu Kidul, tidak perlu tumbal nyawa. Pasalnya, walau sama-sama sosok lelembut seperti halnya Blorong, Ratu Kidul lebih bersifat welas asih. Tapi, jika minta kepada Ratu kidul, selama ini angka nominal tertinggi yang didapat pelaku pencari pesugihan, "hanya" Rp 1,2 milyar.

Lalu bagaimana dengan sesaji ritualnya? Ternyata mulai kembang plus minyak khusus, semua yang menyediakan Eyang D. Sedangkan pelaku cukup menyediakan uang Rp 15 juta untuk pesugihan blorong, serta Rp 12 juta untuk pesugihan Ratu Kidul. Ada yang terhimpit ekonomi dan mau coba?

Tidur Dikuburan Demi Pesugihan

Sebagai paranormal yang sudah puluhan tahun menekuni dunia pesugihan, Tjoa mengaku telah banyak mengangkat uang milyaran. "Saya bisa menolong orang tetapi saya sendiri tidak bisa menolong diri saya sendiri. Karena itulah perjanjian gaib yang telah saya buat."

kuburan2
Menurut Tjoa, pesugihan itu tidak selalu dilakukan di tempat angker. Setelah 30 menit melakukan ritual gaib, Tjoa langsung mengusap keringat yaang mengucur di wajahnya. Setelah dia berdialog dengan bangsa jin dia mengatakan bahwa ada tiga orang yang yang melakukan ritual pesugihan di tempat itu, mereka menemui jin yang bernama Jubailanggeng Lana, penunggu pohon jambu monyet di kuburan tersebut, dan mereka telah mendapatkan uang milyaran rupiah.

Mengembara Ke Alam Gaib demi Pesugihan

dMelongok alam maya tidak ubahnya melihat bingkai suram yang penuh tanda tanya.
Tidak ubah kisah dialami Sukarman –bukan nama sebenarnya—, seorang petualang ritual asal Jogjakarta. Suatu ketika dia mencari tempat pemujaan pesugihan di salah satu goa yang ada di Jogjakarta. Di tempat itu dia menemui juru kunci yang menjaga tempat keramat. Dia pun mengembara ke alam pemujaan pesugihan yang menyeramkan.
Alam kehidupan maya yang gemerlap keindahan dan kemegahan membuat tidak sedikit orang yang terlena untuk menikmati. Tanpa meninggalkan dunia nyata sebagai tempat berpijak dan menampakkan keunggulannya, seseorang bisa berbuat apa saja asalkan mau diperbudak iblis. Menghamba setan, jin, dan sebangsanya hanya untuk mendapatkan kemewahan.
Sewaktu hidup di dunia bergelimang harta tidak terasakan kepedihan kelak di alam baka. Ketika ajal menjemput resiko sebagai imbalan yang dia perbuat dapat dirasakan demikian pedih. Seperti kisah misteri yang dialami Sukarman ini sewaktu ‘bertamasya’ ke alam maya, di sana dia kebetulan berkelana di alam pemuja setan sesudah mereka meninggal.
Dia demikian ngeri menyaksikan para pemuda setan seperti pesugihan itu, dianiaya demikian berat. Dipukuli, diinjak-injak, dan dibakar dalam sebuah tungku besar yang panas membara. Tidak sekedar itu, selama berada di alam baka orang-orang berhati tamak tersebut dihinakan di antara makhluk lain yang berada di alam maya.
Mereka tidak ubahnya kedibal-kedibal yang tidak berguna. Misalkan saja dijadikan tumpuan WC, tempat pijakan kaki, atau pilar pagar, yang dibiarkan kehujanan dan kepanasan.
Sukarman yang oleh juru kunci suatu tempat keramat di Parangtritis, telah mengalami berkeliling ke alam jin dan diajak melihat-lihat kehidupan dialam itu. Ternyata jin juga kehidupannya sama seperti manusia. Di sana kehidupannya juga beragam. Ada jin yang kaya raya dan memiliki banyak budak manusia yang keberadaanya sungguh menyedihkan, tapi ada juga jin miskin yang sedikit memiliki budak, bahkan ada yang sama sekali tidak memilikinya.
Manusia budak iblis itu, dari pandangan Sukarman pada umumnya bernasib sebagaimana terjadi awal mula sejarah perbudakan di dunia. Tubuh mereka kurus kering tinggal kulit pembungkus tulang, warna kulit hitam legam, dan apabila dalam suatu pekerjaan mendapat kesalahan tak urung mendapat deraan cambuk dari tuannya sehingga sekujur badannya mengeluarkan darah. Mereka bekerja tak mengenal waktu.
Dalam kisahnya, Sukarman hingga dapat berkelana ke alam maya ini berawal dari keinginannya untuk menjadi orang kaya. Dia sendiri kerjanya hanya kuli serabutan. Padahal, anaknya 3 dan semuanya butuh biaya. Sukarman sudah bulat tekadnya mencari kekayaan dengan jalan ‘nyaji’. Dia pun sudah berjanji segala resiko sudah siap dihadapi. Dengan tekad membatu, dia mendatangi sebuah tempat penyembahan paling terkenal di pulau Jawa tersebut.
Tiba dihadapan juru kunci, Sukarman menceritakan maksudnya, dengan resiko apapun ia sanggup menerima. Sang kuncen hanya tersenyum lalu memberikan wejangan. Pesannya, nanti kalau sudah sampai di tempat pemujaan (tempat untuk mengontak atau berkomunikasi dengan siluman, red) dilarang mengucap kalimat-kalimat Al-Quran. Jangankan mengucap kalimat, ingat kepada Tuhan saja tidak boleh. Ini akan menggagalkan semua maksud.
“Kalau sudah mulai masuk goa siluman, jangan mengenakan busana. Walau selembar benangpun tidak boleh ada yang melekat di tubuh. Anda harus telanjang bulat,” pesan pekuncen tersebut seperti diceritakan Sukarman. Pesan lainnya, selama menelusuri lorong goa yang gelap gulita, Sukarman dilarang tengok kanan kiri. Jalan pun harus menundukkan kepala.
Sungguh ajaib, lorong goa yang semula gelap gulita ternyata berangsur-angsur menjadi terang benderang. Di sekelilingnya terlihat beraneka macam batu pualam. Jalan tanah yang semula diinjak penuh bebatuan, berubah menjadi tumbuhan lumut hijau bak permadani begitu empuk. Makin ke dalam semakin terlihat keajaiban.
Ternyata lorong goa itu hanya merupakan jalan pintu masuk saja. Di dalamnya tampak suatu bangunan istana megah yang penuh dengan ukiran-ukiran candi yang luasnya tak terkirakan. “Inilah yang disebut alam pesugihan,” pekik Sukarman.
Namun, lebih ke dalam lagi Sukarman merasakan hawa yang sangat panas dan merasakan keangkeran tempat asing itu. Dia masih dituntun oleh juru kunci. Kemudian diajak meniti undakan bangunan. Tapi, alangkah terkejutnya, saat menginjakan kakinya, ternyata terasa empuk, begitu dilihat ternyata undakan itu terdiri dari tumpukan tubuh manusia yang mulutnya menyeringai kesakitan. Sukarman merinding. Tapi ia tak dapat berbuat apa-apa.
Selanjutnya, Sukarman dibimbing ke sebuah kolam yang ada jembatan penyeberangan. Tenyata jembatan itupun terdiri dari anyaman tubuh manusia. Mulai pilar hingga tiang-tiangnya semua terdiri dari tubuh manusia yang dipasak oleh bilahan bambu. Dari sekujur tubuh anyaman manusia itu mengucur darah segar yang tiada henti. Mengerikan sekali. Saat berada dalam suasana mencekam itu, tiba-tiba ada suara berat seseorang yang terdengar dari undakan jembatan yang diinjak.
“Hei manusia mengapa kamu datang kemari, maukah kamu kelak tersiksa seperti kami?” kata suara itu, serak. Sukarman makin gentar takut hatinya, merasakan kengerian yang tiada taranya. Sebelum melangkah lebih jauh, tiba-tiba dari arah sebelah kanan terlihat beberapa orang yang dijadikan tumpuan suatu bangunan berupa stupa yang menghiasi kolam.
Kolam itu airnya tidak lazim. Warnanya menyerupai darah dan menyebarkan bau amis. Manusia yang dijadikan tumpuan itu terlihat sedang menahan beban dan menahan sakit yang berkepanjangan.
Mereka menyeringai sedang sekujur tubuhnya mengeluarkan darah melalui pori-pori kulitnya. “Wahai anak muda mengapa kamu kemari, pulanglah kembali ketempatmu sebelum terlambat, jangan mengikuti jejak kami yang tersesat. Kami saat ini merasakan penyesalan, maka anak muda biarkanlah cuma kami yang menjadi korban,” ucap sosok manusia tersiksa itu.
Sukarman bergidik. Dia sadar alam yang dimasuki itu. Maka, sebelumnya oleh juru kunci memandikannya dengan kembang agar hatinya mantap, secepat itu hatinya meronta dan mengundurkan maksudnya dalam posisi 180 derajat. “Allahhu…akbar !,” pekiknya.
Begitu membalikkan badannya, ternyata semua yang terlihat secara ajaib hilang semua, yang ada hanya mulut goa yang berbatu-batu. Sukarman terus berlari keluar tak menghiraukan juru kunci yang mengantarnya. Begitu sampai di luar goa segera dia bersujud ke tanah menghadap kearah kiblat mengucap istigfar berulang-ulang dengan deraian air mata .”Ya Allah, ya Tuhanku. Ampunilah hambaMu ini, yang hampir saja tergiur bujukan iblis,” rintihnya dalam tangis.

Berburu Duit Milyaran Rupiah Di Bank Gaib


Bank Gaib Boja merupakan salah satu wahana pesugihan dari bnyak tempat untuk mencari pesugihan lainnya yang tersebar di tanah Jawa. Baik itu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta serta Jawa Timur. Sebut saja misalnya wahana pesugihan Tuyul Ketos di Klaten, Jawa Tengah. Ada lagi pesugihan Sendang Balong, Magetan, Jawa Timur, serta pesugihan Tuyul Sendang Pepe di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Namun pada umumnya, tempat-tempat pesugihan selain tiga yang disebutkan di atas, tak satupun yang menghasilkan uang tuani ke hadapan para pelaku ritualnya. Bahkan, tempat seperti itu, lebih tepatnya sebagai wahana untuk mencari pelarisan. Bukan pesugihan. Kecuali pesugihan Tuyul yang harus memelihara tuyul jika ingin mendapatkan uang tunai. Tapi syaratnya tentu tidak mudah. Termasuk sarana yang harus disediakan oleh pelaku di rumah jika memelihara tuyul. Bahkan tak jarang, tuyul yang dipeliraha, tidak mau “bekerja” karena sesaji kurang atau sebab lain. Konon, tuyul memang makhluk yang senang ngambek atau mutung.

Apa yang disebut sebagai Bank Gaib Boja memang sangat berbeda dengan tempat pesugihan sesat lainnya. Di tempat ini pelaku bisa langsung mendapatkan uang tunai dalam jumlah milyaran rupiah. Tentu dengan catatan dia sukses dalam melakukan ritual.

Bank Gaib Boja persisnya berupa pepunden yang sudah sangat kuno. Jika dilihat dari fisiknya, tempat pesugihan ini hanyalah berbentuk sebuah pohon kamboja yang sudah tua. Mungkin karena itulah masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Bank Gaib Boja, atau ada juga yang menyebut sebagai Bank Gaib Punden Boja.

Secara administratif, Bank Gaib Punden Boja berada di Desa Sumber Bening, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Menurut informasi yang berhasil dihimpun Misteri, Bank Gaib Boja ini sudah banyak memiliki nasabah yang tersebar di berbagai tempat. Konon, mereka yang berhasil melakukan peminjaman uang di tempat ini bisa membawa pulang uang dalam jumlah amat besar.

“Ini bukan dongeng, Mas! Salah seorang sahabat saya sudah membuktikannya. Dia dapat pinjaman uang satu milyar lebih, dan sekarang sudah jadi juragan bakso yang kaya raya. Makanya saya dating kemari untuk mengadu nasib,” kata Sadiman, salah seorang pengunjung yang berkata tanpa ragu dan malu.

Ketika ditanya apakah dia tidak takut dengan akibatnya di kelak kemudian hari, maka jawabnya, “Saya tidak peduli, Mas! Kalau sudah mati, biarlah apapun jadinya. Yang penting saya ingin kaya. Capek jadi kere terus-terusan. Saya juga ingin membahagiakan anak dan isteri. Biarlah saya berkorban untuk mereka.”

Barangkali, memang banyak orang-orang yang berpikiran pendek dan nekad seperti Sadiman. Apalagi di tengah situasi zaman yang serba sulit seperti sekarang ini.

Gara-gara Melakukan Ritual Bank Gaib

Gara-gara melakukan ritual bank gaib, anakku mati secara misterius. Nyawanya telah direnggut oleh jin penjamin pinjaman uang gaib tersebut....



Banyak cara dan upaya yang ditempuh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup berupa kekayaan. Memang, kemiskinan sebagai dampak lemahnya ekonomi sering mendorong manusia nekad untuk melakukan apa saja yang dapat mencapai keinginannya itu. Tidak peduli apakah cara-cara tersebut bertentangan dengan keimanan.
Salah satu contoh seperti yang dilakukan oleh sekelompok orang yang hendak mencari pesugihan dengan cara mencari pinjaman uang ke bank gaib. Lokasinya berada di daerah pesisir laut kidul, Jawa Barat.
Perisitiwa ini terjadi pada akhir 2001 yang lalu. Seperti kita ketahui, isyu tentang keberadaan bank gaib yang berada di beberapa tempat di Pulau Jawa masih sangat kontroversial ketika itu. Konon, biasanya persekutuan dengan modus bank gaib, yaitu berupa pinjaman uang pada makhluk halus yang harus dibayar dalam jangka waktu yang ditentukan. Tapi kali ini, tebusan yang harus dibayar berupa tumbal!

Kisah mistis kali ini, sebuah kejadian nyata yang dialami oleh salah seorang pelaku yang pernah datang ke tempat pesugihan berupa bank gaib. Nama-nama para pelaku sengaja kami samarkan untuk menjaga citra diri mereka. Berikut pengakuan salah seorang saksi yang berhasil kami tuliskan kembali....:
Aku dilahirkan di Desa Jatimulya, dari sepasang suami istri yang berprofesi sebagai penjual makanan. Setelah dewasa, aku menikah dengan seorang gadis pilihanku dari desa sebelah kampung halamanku. Gadis itu bernama Mumun.
Karena sifat manja yang ditanamkan sejak kecil oleh ke dua orang tuaku, akhirnya berakibat buruk pada saat aku sudah berumah tangga. Aku menjadi seorang bisa dikatakan ingin hidup enak tapi enggan mencari pekerjaan yang layak.
Meski pernikahan kami sudah berjalan dua tahun lebih, namun beberapa usaha yang aku geluti belum membuahkan hasil yang memuaskan. Tak jarang, untuk makan sehari-hari saja, masih bergantung pada orang tua. Hingga suatu ketika, istriku hamil dan melahirkan seorang putri yang cantik. Sebut saja namanya Mely.
Mulanya aku merintis pekerjaan sebagai pengrajin batu bata. Beberapa tahun kemudian, usaha itu pun berhenti karena kurang modal. Beberapa kali aku mencoba mencari usaha-usaha yang lain. Namun lagi-lagi aku belum juga menemukan pekerjaan yang cocok dengan kepribadianku.
Di saat aku sedang kalut dengan keadaan, aku kedatangan seorang teman dari desa lain. Sang teman menawarkan suatu jalan alternatif mencari kekayaan yang terdengar sangat musykil bagiku.
Temanku yang sebut saja bernama Solihin itu memang tergolong berada di desanya. Kedetangannya ke tempatku, karena Solihin disuruh oleh seorang perantara dari Desa Terisi agar mencarikan tujuh peserta lain untuk diajak ke suatu tempat keramat yang ada di pesisir laut kidul Jawa Barat. Maksudnya tak lain dan tak bukan adalah untuk melakukan peminjaman uang ke bank gaib.
Menurut Solihin, segala kebutuhan mulai dari ongkos dan kendaraan dijamin oleh Abbas, sang perantara tersebut. Aku dan teman-teman cukup membawa KTP dan botol kosong bekas air mineral. Di sana, konon ada sebuah tempat yang dirahasiakan berupa gua untuk meminta pesugihan berupa bank gaib.
Terus terang, aku tidak percaya pada cara-cara nyleneh yang diutarakan temanku itu. Tapi mengingat kondisi keluarga yang memprihatinkan, akhirnya aku turuti saja ajakan mereka. Sekedar mencari peruntungan! Pikirku ketika itu.
Sesuai dengan waktu yang direncanakan, rombongan disuruh berkumpul di suatu tempat yang ditentukan untuk menunggu jemputan dari Abbas selaku perantara.
Pagi itu, sekitar pukul 06.00 WIB, datanglah sebuah mobil Kijang. Kenmdaraan inilah yang kemudian membawa rombongan kami menyusuri arah selatan menuju Pantai Pangandaran di daerah Ciamis, Jawa Barat. Setelah sampai di sana, kami diajak memasuki sebuah goa yang pengap. Kami semua menemui seorang juru kunci yang berpakaian serba putih ala wali.
Setelah melakukan uluk salam, Abbas mengutarakan maksud kedatangan kami. Juru kunci tersebut tidak langsung menyanggupi, melainkan memberikan sebuah nasehat bahwa apa yang kami lakukan adalah perbuatan yang dilarang agama. Namun setelah Abbas mendesak, akhirnya juru kunci itu pun memenuhi permintaan kami dengan syarat-syarat dan resiko yang bakal terjadi.
Persyaratannya antara lain: peserta harus menyerahkan KTP dan memasukkan ombak air laut ke dalam botol yang kami bawa. Para peserta tidak boleh menciduk air laut secara langsung, melainkan menadahkan botol itu pada ombak yang datang sendiri secara bergelombang.
Setelah semuanya diuraikan, kira-kira setengah jam kemudian kami keluar untuk mendapatkan air tersebut.
Setelah dapat, semua orang masuk kembali ke ruangan sang juru kunci. Lelaki berjubah putih itu memberikan lagi beberapa persyaratan yang harus disediakan oleh tiap-tiap peserta setelah sampai di rumah nanti. Di antaranya kami harus menyediakan kamar khusus untuk meletakkan sarana ritual nanti.
Air laut yang ada di dalam botol harus dicampur dengan bunga tujuh rupa. Peserta juga harus menyediakan tujuh jenis minuman yang berbeda dalam gelas, seperti kopi pahit, kopi manis, teh pahit, teh manis, kopi jahe, air kelapa, dan beberapa sarana ritual lainnya. Semuanya ditutup dengan kain putih. Pelaku juga tidak boleh tertidur pada tengah malam.
Di dalam kamar kami harus menunggu makhluk yang akan datang memenuhi hajat bagi tiap peserta. Menurut juru kunci, apapun yang terjadi para pelaku tidak boleh beranjak dari kamar. Apabila ritual itu gagal, para pelaku siap menanggung resiko yang akan terjadi kelak.
Setelah semua persyaratan beres, kami pun pulang kembali ke rumah dan desa masing-masing.
***

Sampai di rumah, aku mempersiapkan segalanya, termasuk kamar khusus untuk acara ritual. Ketika malam semakin larut aku mulai melakukan ritual itu. Bau kemenyan yang mengepul menyengat di kedua rongga hidungku. Aku masih duduk bersila menahan rasa kantuk yang sedari tadi menggayut di kelopak mataku.
Sesaat kemudian, tiba-tiba ruangan kamarku serasa berguncang. Aku merasakan seolah rumahku digoyangkan oleh sesuatu kekuatan yang amat dahsyat. Aku sangat terkejut dan beranjak dari tempat duduk untuk bangkit ke belakang. Setelah itu entah dari mana datangnya, di depanku tampak asap putih mengepul. Lambat laun asap itu menjelma menjadi sosok makhluk yang mengerikan. Makhluk tinggi besar itu berdiri tepat di depanku. Terlihat jelas rambutnya yang gondrong, dengan taring mencuat di mulutnya. Tubuhnya tampak berwarna belang-belang mirip zebra.
Makhluk itu menggeram. Seraya menyeringai dia mendekatiku. Mungkin makhluk itu hendak mencekikku. Saat itu juga aku berusaha menghindar lari karena didera rasa takut yang membuncah. Ingin sekali aku berteriak. Tapi entah kenapa suaraku tersekat di tenggorokkan. Aku terus berusaha menggapai daun pintu untuk keluar. Setelah sampai keluar, aku lari mendekati ruang tamu. Untung saja makhluk itu tidak terus mengejarku.
Nmun masih kurasakan, seakan rumahku berguncang hendak roboh. Tapi anehnya, istri dan anakku tidak terusik sama sekali dengan peristiwa yang kualami. Memang, kejadian itu hanya berlangsung sementara, kerana sesaat kemudian keadaan kembali normal. Karena takut, aku pun tertidur di sofa ruang tamu. Akhirnya, kunyatakan ritual itu gagal total.
Keesokan harinya, aku mendatangi beberapa rumah temanku. Mereka pun mengaku sama mengalami peristiwa semalam. Akhirnya, semuanya gagal. Begitu juga Abbas, sang perantara.
Seminggu setelah kejadian itu, tersiar kabar dari teman-teman bahwa mereka kerap kali diganggu makhluk tinggi besar itu. Makhluk itu datang dan menuntut ganti rugi atas kekecewaannya. Tidak sedikit di antara teman-temanku mengalami kesurupan yang nyaris merenggut nyawanya. Bahkan di antara mereka banyak yang anak-anaknya mengalami penyakit yang sangat aneh. Untuk saja ada orang-orang pintar di desa masing-massing yang segera menangani.
Dua hari setelah kabar itu, menjelang maghrib istriku yang baru pulang dengan anakku dari tempat mertuaku mengalami peristiwa yang selama ini aku takutkan. Setelah tiba di rumah, anakku yang berusia 2 tahun itu mendadak kejang-kejang. Semua tetangga hadir, termasuk ibuku untuk melihat keadaan anakku.
Sebelumnya, anakku tidak mengalami sakit apa-apa. Setelah semuanya berkumpul, anakku pun menghembuskan nafas yang terakhir. Semua orang yang hadir termasuk istri dan ibuku menangis meratapi kepergian anakku yang masih belia itu. Aku sangat terpukul dan menyesal dengan kejadian ini.
Saat kematiannya, ada sesuatu yang aneh aku lihat di leher anakku. Begitu juga pada tetangga yang hadir. Kami semua melihat seperti ada bekas cekikan di leher Mely, anakku. Akhirnya keadaan pun menjadi gempar. Ada yang beranggapan anakku terkena tulah makhluk halus. Namun ada juga yang mengatakan, anakku menjadi tumbal orang yang melakukan pesugihan.
Hanya aku yang tahu pasti tentang semuanya. Dan, aku hanya menyesali perbuatan yagn pernah kulakukan itu. Benarkah anakku menjadi tumbal akibat persekutuan yang gagal? Wallahu'alam.
Kini...aku hidup dalam kesendirian, karena setelah peristiwa itu istriku memutuskan untuk pergi menjadi TKW ke Arab Saudi. Semoga peristiwa yang kualami ini tidak menimpa kepada para pembaca yang lain. Sampai kapanpun kejadian ini terus membekas di dalam ingatanku.

Fenomena Bank Gaib Terjawab

Untuk membuktikan kebenaran pendapat tersebut, marilah kita simak cerita yang dituturkan oleh Muhi Juhana, tentang seorang sahabatnya yang bernama Surya. Sahabatnya ini, adalah seorang yang melakukan ritual peminjaman uang gaib…:
Ketika ditemui di rumahnya, Surya dengan gamblang menjelaskan bahwa apa yang disebut sebagai Bank Gaib itu memang benar-benar ada.
Dipaparkan oleh Surya, walau dia gagal dalam ritual tersebut, tetapi dia telah mencoba melakukan ritual yang sebenarnya tidak memerlukan biaya besar. Cukup tiga batang lilin merah yang sebelumnya telah diisi oleh seorang Kyai, wewangian dan membakar madat, serta berpakaian bersih saat melakukan ritual.
Sudah barang tentu, sebelumnya Surya diwajibkan untuk melakukan puasa mutih selama tiga hari tiga malam, yang dimulai pada hari Selasa. Tepatnya mulai Selasa, Rabu dan Kamis.
Malam Jum’atnya, dia tidak tidur sama sekali. Ketiga lilin merah itu dibakar dan diletakkan berjajar. Tak lupa Surya juga memakai wewangian dan membakar madat serta membaca amalan tertentu untuk mengundang khodam yang akan mengantarkan uang kepadanya.

Sebelumnya, sang Kyai berpesan kepada Surya, “Ingat, jangan sekali-kali membuka pintu jika terdengar ada yang mengetuk dari luar. Biarkan khodamnya masuk ke kamarmu sambil membawa uangnya!”

Ringkas cerita, saat Surya melakukan ritual di kamar khususnya malam itu, sementara isterinya membantunya dengan melakukan wiridan di kamar yang berbeda, sesuatu yang aneh memang terjadi. Sekitar pukul 02.30 WIB, lamat-lamat terdengar suara derap kaki kuda yang menghela kereta berhenti tepat di depan rumahnya. Dan tak lama kemudian, terdengar gedoran keras pada pintu depan rumah.

Mendengar gedoran yang keras tidak alang kepalang, dengan serta merta Surya pun bangkit karena jengkel. Dia lupa akan pesan sang Kyai. Dan ketika daun pntu dibukanya, dia tak melihat siapa pun. Yang ada hanyalah kegelapan malam. Ketika sadar, Surya pun menyesal. Dia telah melanggar pantangan. Dan uang yang amat diharapkan tidaklah didapatkan

Isteri Surya memberi kesaksian, “Saya melihat dengan jelas seolah tidak ada penghalang tembok sama sekali. Di luar sana, tampak ada seorang wanita cantik turun dari kereta kencana sambil membawa bungkusan yang digendong di belakang dengan kain. Mirip pedagang kain. Dan perempuan itu langsung saja menggedor pintu depan.”

Demikian kisah Muhi Juhana tentang sahabatnnya yang bernama Surya. Pengalaman Surya jelas telah membuktikan betapa Bank Gaib itu benar adanya. Sudah tentu, jika kita mau menjalani ritualnya dengan tulus, tekun dan sabar, maka kita akan mendapatkan uang yang kita harapkan. Namun, seperti yang disinggung Saipudin, kebanyakan orang yang melakukan ritual ini memang setengah hati. Maksudnya, kurang khusyuk dan tidak memiliki modal sugesti yang kuat.